Sabtu, 23 Februari 2013

PENYAMBUNGAN (GRAFTING) PADA ADENIUM



Adenium tergolong ke dalam tanaman dikotil atau tanaman dengan biji berkeping dua, akar dan batangnya  memiliki kambium, batang bercabang-cabang, berakar tunggang, bagian-bagian bunga berjumlah  5 (pentamer).

Semua sel dalam batang adenium adalah sel hidup atau meristematik, dengan kandungan air yang sangat besar, yang juga sebagai cadangan untuk kehidupannya. Itulah mengapa, tanaman adenium mampu tumbuh di daerah yang sangat kering. Adenium berasal dari daerah gurun pasir yang kering, dari daratan afrika. Sebutannya disana adalah Mawar Padang Pasir. Karena berasal dari daerah kering, tanaman ini lebih menyukai kondisi media yang kering dibanding terlalu basah.
Akar adenium yang membesar seperti umbi adalah tempat menyimpan air. Akar yang membesar ini bila dimunculkan diatas tanah akan membentuk kesan unik seperti bonsai. Sedangkan batangnya lunak tidak berkayu, namun dapat membesar. 
Tunas-tunas samping dapat tumbuh dari mata tunas pada batang atau bekas daun yang gugur. Mata tunas samping tersebut akan berfungsi (tumbuh) apabila pucuk atas tanaman dipotong. Hal inilah yang dilakukan orang pada saat mempruning atau memangkas, untuk mendapatkan cabang dan daun baru serta agar bunga yang akan muncul nantinya lebih serempak.

PERBANYAKAN ADENIUM
Adenium dapat diperbanyak dengan biji (biasa disebut sebagai pembiakan secara kawin), dan perbanyakan secara tidak kawin seperti setek, sambung/grafting, cangkok dan okulasi.
Biji adalah hasil penyerbukan antara bunga jantan dengan bunga betina, yang selanjutnya menghasilkan buah dan biji. Dalam satu buah yang normal (buah adenium biasa disebut sebagai seedpod), akan terdapat antara 50 sampai 100 biji adenium. Setelah matang, biji dapat ditanam untuk menghasilkan tanaman baru. Pembiakan dari biji, akan menghasilkan tanaman dengan umbi dan pangkal batang cepat besar, namun pembiakan ini menghasilkan anakan yang memiliki karakter/sifat yang lain dari induknya, sehingga tidak bisa diharapkan untuk mendapatkan keturunan yang identik.
Pembiakan tanpa kawin (setek, grafting, cangkok dan okulasi), adalah cara pembiakan yang akan menghasilkan tanaman yang sama persis secara genetik dengan induknya. Pembiakan dengan cara tersebut, biasa dilakukan orang untuk memperbanyak suatu varietas secara mudah dan cepat. Setek dan cangkok, adalah perbanyakan untuk secepatnya mendapatkan tanaman dengan tajuk yang lebat, tetapi cara ini tidak cepat menghasilkan caudex atau bonggol yang besar dan indah. Untuk menghasilkan tanaman adenium dengan caudex atau bonggol yang besar dan indah, serta menghasilkan tajuk yang identik dengan induknya, maka ditempuh dua cara perbanyakan, yaitu perbanyakan dari biji untuk menghasilkan tanaman dengan bonggol yang indah, dan selanjutnya dilakukan cara grafting untuk mendapatkan tajuk tanaman yang identik sifat atau karakteristiknya dengan induk yang dikehendaki.
Biji disemai untuk menghasilkan tanaman yang berbonggol indah. Setelah berumur 8-12 bulan, tanaman sudah siap untuk disambung batang atasnya. Sebelum memulai grafting, dipersiapkan alat dan bahan sebagai berikut:
1. Pisau untuk menggrafting. Gunakan pisau yang tajam dan tipis, dengan panjang pisau 8-12 cm. Pisau yang paling mudah dicari adalah pisau cutter, namun pisau ini cepat tumpul, dan hanya bisa digunakan beberapa kali saja, karena tidak bisa diasah atau ditajamkan kembali. Pisau yang lazim digunakan untuk menggrafting adenium adalah jenis pisau stainless, misalnya merek victorinoc.
2. Plastik untuk mengikat bidang sambungan/grafting. Bisa menggunakan selotip transparan, atau menggunakan plastik PE yang tipis, dan diiris selebar 2 cm.
3. Plastik penutup bidang sambung/grafting, bisa menggunakan plastik PE dengan ukuran yang disesuaikan dengan besar kecilnya bidang sambung. Untuk penyambungan dengan batang bawah berdiameter 1-2 cm, gunakan plastik PE ukuran 8x12 cm.
4. Label, tali label dan pensil. Label digunakan untuk menuliskan informasi tentang jenis/varietas yang disambung. Bisa ditambahkan tentang data tanggal penyambungan, untuk memberikan kepastian kapan plastik penutup hasil penyambungan boleh dibuka.
5. Tanaman yang akan digrafting. Untuk batang bawah, pilih tanaman yang sehat, ditandai dengan bonggol dan batang yang keras, berwarna hijau tua, dan bidang grafting memiliki ukuran diameter batang lebih besar atau sama dengan entress atau batang atas. Bila dipotong, batang berwarna putih tidak ada bintik coklat atau hitam, dan bergetah dengan warna getah bening ataupun putih. Sedangkan batang atas, pilih yang sehat, tua (ditandai dengan warna hijau tua, keras, ukuran umumnya berdiameter minimal 0,5 cm). Pilih batang yang akan disambung yang memenuhi sarat yang baik tanaman sehat tidak ada penyakit  dan umur batang bawah berumur 1 bulan

Beberapa cara sambung/grafting adalah sebagai berikut:
A. Penyambungan (Grafting) Bentuk V
Grafting V adalah cara grafting yang paling aman, karena bidang perekatan antara batang atas dan batang bawah cukup besar, dan kedua batang dengan mudah dapat menyatu dan tidak mudah lepas. Tata cara pengerjaannya adalah sebagai berikut:
1. Persiapkan semua alat dan bahan untuk grafting
2. Entress atau batang atas, daunnya dibuang, disisakan pangkal tangkai daun sekitar 1 milimeter dari batang.
3. Potong batang bawah secara horisontal, lurus, dan usahakan pemotongan sekali tebas langsung putus.
4. Buatlah sayatan berbentuk huruf V pada batang bawah dimulai dari tempat hasil potongan horisontal.
5. Buat potongan huruf V terbalik untuk entrees atau batang atas, kemudian potong bagian atasnya sehingga entress berukuran panjang 2-3 cm, dan terdapat beberapa ruas.
6. Rekatkan batang atas pada batang bawah mengikuti alur huruf V. Pastikan bahwa kedua potongan huruf V sebidang sehingga ketika direkatkan, tidak ada rongga.
7. Ikat bidang sambungan dengan plastik pengikat, dan ditutup dengan plastik penutup.
8. Kalungkan label yang berisi informasi nama jenis entrees, serta tanggal pelaksanaan penyambungan. Selanjutnya letakkan pada rak yang sesuai, ditempat terbuka, dan lakukan penyiraman pada media tanam 1-2 hari sekali.
9. 2 (dua) minggu setelah penyambungan, buka plastik penutup. Sedangkan plastik pengikat masih dibiarkan menempel. Plastik pengikat dapat dibuka setelah 3-4 bulan. Keberhasilan ditandai dengan munculnya tunas dari ruas batang atas, sekitar 2-3 milimeter saat penyambungan telah 2 minggu. Selanjutnya tanaman yang sehat, akan berbunga setelah 2-3 bulan dari saat penyambungan.
B. Penyambungan (Grafting) Sisip

Sambung sisip biasa dilakukan apabila batang bawah yang akan disambung, ukurannya lebih dari 2 x lipat diameternya dibandingkan dengan batang atas. Bisa saja jika terjadi hal seperti itu, batang bawah dibuat sayatan bentuk V seperti biasanya, tetapi batang atas yang dimasukkan di sayatan tersebut bisa dua atau tiga batang, yaitu di pinggir kiri, tengah dan di kanan. Hal itu bisa dilakukan dengan mudah pada penyambungan adenium, karena adenium tidak memiliki kambium dan semua sel adalah sel hidup atau meristematik, sehingga semua bidang dapat digunakan untuk areal sambungan, tidak seperti tanaman berkayu, yang jika disambung, maka kambium harus ketemu dengan kambium.
Namun demikian, sambung dengan huruf V dengan beberapa entrees yang dimasukkan pada satu batang bawah, akan mengurangi keindahan hasil akhirnya. Oleh karena itu, apabila batang bawah berukuran jauh lebih besar dibanding batang atas atau entrees, maka biasa dilakukan dengan cara sambung sisip, yaitu batang bawah dibuat piramida terbalik dari bagian pinggir batang hingga sesuai ketebalan batang atas. Satu batang bawah bisa disisipi hingga lebih dari dua entress di seputar lingkar luar batangnya. 
Sambung sisip akan menghasilkan tanaman yang lebih indah karena seakan-akan batang bawah mengeluarkan cabang di bekas potongan batang.
C. Penyambungan (Grafting) Sisip Satu Mata
Penyambungan satu mata, adalah salah satu cara untuk efisiensi, yaitu untuk memperbanyak tanaman secara cepat, dengan keterbatasan entrees yang dimiliki. Batang bawah yang akan digunakan, tetap harus dipotong batangnya, untuk menghindari dominansi apikal atau dominannya pertumbuhan batang utama. Urutan kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Siapkan batang atas. Usahakan batang atas tetap memiliki daun (daun tidak dipotong). Kecuali jika mata tunas memang sudah tidak berdaun lagi.
2. Potong root stock atau batang bawah, kira-kira 2-3 cm diatas bonggolnya.
3. Kupas pinggir batang bawah, membentuk angka 7 terbalik.
4. Potong batang atas satu mata (bersama daunnya), Sesuai bidang angka 7 terbalik di batang bawah
5. Rekatkan entrees pada batang bawah, dan ikat dengan tali plastik. Pastikan mata tunas tidak ikut terikat. Selanjutnya bidang penyambungan ditutup plastik, dan diberi label mengenai varietas dan tanggal penyambungan.
6. Dua minggu sejak proses, tunas mulai muncul dari entrees. Jika muncul tunas dari batang bawah, segera dibuang sebelum tumbuh membesar, karena akan mengurangi kecepatan tumbuh tunas dari entrees.
D. Penyambungan (Grafting) Bentuk Silinder (Cincin) Ala Vietnam
Penyambungan ala vietnam, dinamakan demikian karena teknologi tersebut mula-mula ditemukan dan biasa dilakukan oleh para petani di vietnam. Penyambungan ini adalah cara yang paling mudah untuk para pemula, karena tidak perlu mengasah kemampuan untuk memotong bentuk huruf V atau angka 7 terbalik, antara batang atas dan batang bawah secara identik, tetapi hanya memotong secara horisontal baik batang atas maupun batang bawah.
Salah satu kelemahannya adalah, cara sambung ini tidak bisa digunakan apabila batang atas terlalu kecil atau terlalu muda, serta tidak bisa dilakukan untuk entrees bagian teratas (meristem). Kaitan utamanya adalah karena untuk kasus tersebut, tidak mudah melakukan pengikatan batang atas dengan batang bawah.
Cara kerja penyambungan ala vietnam adalah sebagai berikut:
Siapkan semua perlengkapan (sama seperti cara penyambungan lainnya).
1. Potong batang bawah secara horizontal, sekitar 2-3 cm diatas bonggolnya.
2. Buat ikatan di batang bawah dengan tali plastik sebagai persiapan untuk mengikat batang atas.
3. Potong batang atas secara horizontal (sebidang batang bawah), kemudian potong pula bagian atasnya, sehingga entrees menjadi sebuah potongan silinder, dengan tinggi 1-2 cm.
4. Rekatkan silinder batang atas tersebut pada batang bawah, kemudian tali plastik yang telah terikat pada batang bawah, diikatkan pada batang atas melewati bagian atas silinder secara saling silang, dan diikatkan kembali pada batang bawah.
5. Tutup bidang penyambungan, berikan label.
6. dua minggu sejak penyambungan, tunas mulai tumbuh. Pada tahap ini, biarkan plastik ikatan tetap terikat kuat, sampai 1-2 bulan.

Laman