Rabu, 14 November 2012

PERBANYAKAN VEGETATIF


Perbanyakan vegetatif adalah pengulangan dan penggandaan jenis yang diwujudkan pada terciptanya generasi baru dimana bahan tanamnya selain biji.
Perbanyakan vegetatif dibagi menjadi 2 :
  1. Perbanyakan vegetatif alami, yaitu perbanyakan vegetatif dimana mengambil bahan tanam dari organ tubuh tanaman induk yang merupakan hasil pertumbuhan tanaman (bagian generatif) dan sifat dari keturunannya pasti sama dengan induknya.
  2. Perbanyakan vegetatif buatan (adanya campur tangan manusia), ada 2 macam, yaitu :
  • Perbanyakan vegetatif buatan dengan perbaikan sifat, yaitu okulasi, grafting, kultur jaringan.
  • Perbanyakan vegetatif tanpa perbaikan sifat, yaitu cangkok dan stek (daun, batang, akar)
Keuntungan Perbanyakan vegetatif alami :
  • dapat dipraktekkan pada tanaman yang tidak menghasilkan biji
  • sifat pohon induk diturunkan ke generasi berikutnya
  • masa juvenil relatif pendek
  • mempercepat persediaan bibit
Kelemahan Perbanyakan vegetatif alami:
  • infeksi sistemik oleh virus dapat menjalar ke semua tanaman
  • bahan tanam akan menghabiskan tempat, tidak seperti biji
  • periode penyimpanan bahan tanam pendek
  • mekanisme perbanyakan pada beberapa tanaman tidak praktis
Faktor yang mempengaruhi Perbanyakan vegetatif alami:
  • Faktor Intern :
  1. dormansi bahan tanam (dapat dipecahkan dengan pemberian kelembaban tinggi)
  2. ZPT (dapat memacu pertumbuhan akar dan tunas)
  • Faktor Ekstern:
  1. suhu (bahan tanam tidak tahan dengan suhu tinggi)
  2. kelembaban (pada awal masa tanam dibutuhkan kelembaban yang tinggi)
  3. cahaya (pada awal pertumbuhan tunas dan akar dibutuhkan cahaya yang tidak banyak, maka perlu diberi naungan)
  4. jamur dan bakteri (biasanya sangat peka terhadap keadaan yang lembab, bahan tanam yang terlukai sangat rawan terhadap serangan jamur dan bakteri sehingga menyebabkan kebusukan)
Macam-macam Perbanyakan vegetatif alami:
1. Runner atau sulur atau stolon atau geragih

Batang yang menebal dan tumbuh secara horizontal sepanjang atau tumbuh di bawah permukaan tanah dan pada interval tertentu memunculkan tunas ke permukaan tanah. Contoh: strawberry, lili paris, arbei.

 stolon strawberry


stolon lili paris
2. Corm
Pangkal batang yang membengkok dan memadat serta mengandung cadangan makanan. Pada dasarnya cormus terdapat subang tempat tumbuhnya akar sedangkan di bagian atasnya (ujung) terdapat mata tunas. Contoh: bunga dahlia, gladiol.
 umbi akar dahlia
3. Bulb (umbi lapis)
Bahan tanam yang terdiri dari suatu batang yang pipih dan pendek berbentuk cawan dikelilingi sisik yang merupakan struktur seperti daun berdaging, sisik ini menutupi tunas (titik tumbuh). Contoh: bawang, tulip.
 umbi lapis bawang merah
4. Tuber (umbi batang)

 umbi kentang
Batang yang mempunyai daging tebal yang terdapat di dalam tanah dan mengandung beberapa mata tunas. Contoh: kentang, talas.
 tanaman kentang
5. Rhizome
Akar rimpang yang memiliki mata tunas baru dan tiap mata tunas akan membengkok sebagai cadangan energi. Contohnya: jahe, kunyit, temu lawak dll.


 rhizome (rimpang) kunyit
rhizome (rimpang) temulawak
6. Anakan
Hasil pembiakan vegetatif induk yang berkembang sendiri yang tumbuh di dekat tanaman induk. Contoh: sansiviera, bambu, pisang, dll.

tunas bambu (rebung)

tunas anakan pisang 
7. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak pada ujung batang atau ketiak daun, tetapi tumbuh pada bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada akar dan daun. Pada tepi daun yang telah tua akan tumbuh akar dan tunas. Jika daun tersebut jatuh ke tanah, maka akan tumbuh tumbuhan baru.
Contoh: cocor bebek, sukun, cemara, dan kesemek. 

 

Macam-macam perbanyakan vegetatif buatan tanpa perbaikan sifat :
  1. Cangkok
  2. Stek

Macam-macam perbanyakan vegetatif buatan dengan perbaikan sifat:
Macam-macam grafting :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman