Perbanyakan vegetatif adalah
pengulangan dan penggandaan jenis yang diwujudkan pada terciptanya generasi
baru dimana bahan tanamnya selain biji.
Perbanyakan vegetatif
dibagi menjadi 2 :
- Perbanyakan vegetatif alami, yaitu perbanyakan vegetatif dimana
mengambil bahan tanam dari organ tubuh tanaman induk yang merupakan hasil
pertumbuhan tanaman (bagian generatif) dan sifat dari keturunannya pasti
sama dengan induknya.
- Perbanyakan vegetatif buatan (adanya campur
tangan manusia), ada 2 macam, yaitu :
- Perbanyakan
vegetatif buatan dengan perbaikan sifat, yaitu okulasi, grafting, kultur
jaringan.
- Perbanyakan
vegetatif tanpa perbaikan sifat, yaitu cangkok dan stek (daun, batang,
akar)
Keuntungan Perbanyakan
vegetatif alami :
- dapat
dipraktekkan pada tanaman yang tidak menghasilkan biji
- sifat
pohon induk diturunkan ke generasi berikutnya
- masa
juvenil relatif pendek
- mempercepat
persediaan bibit
Kelemahan Perbanyakan
vegetatif alami:
- infeksi
sistemik oleh virus dapat menjalar ke semua tanaman
- bahan
tanam akan menghabiskan tempat, tidak seperti biji
- periode
penyimpanan bahan tanam pendek
- mekanisme
perbanyakan pada beberapa tanaman tidak praktis
Faktor yang mempengaruhi
Perbanyakan vegetatif alami:
- Faktor Intern :
- dormansi
bahan tanam (dapat dipecahkan dengan pemberian kelembaban tinggi)
- ZPT
(dapat memacu pertumbuhan akar dan tunas)
- Faktor Ekstern:
- suhu
(bahan tanam tidak tahan dengan suhu tinggi)
- kelembaban
(pada awal masa tanam dibutuhkan kelembaban yang tinggi)
- cahaya
(pada awal pertumbuhan tunas dan akar dibutuhkan cahaya yang tidak banyak,
maka perlu diberi naungan)
- jamur
dan bakteri (biasanya sangat peka terhadap keadaan yang lembab, bahan
tanam yang terlukai sangat rawan terhadap serangan jamur dan bakteri
sehingga menyebabkan kebusukan)
Macam-macam Perbanyakan
vegetatif alami:
1. Runner atau sulur atau
stolon atau geragih
Batang yang menebal dan tumbuh secara
horizontal sepanjang atau tumbuh di bawah permukaan tanah dan pada interval
tertentu memunculkan tunas ke permukaan tanah. Contoh: strawberry, lili paris,
arbei.
stolon strawberry
stolon lili paris
2. Corm
Pangkal batang yang membengkok dan
memadat serta mengandung cadangan makanan. Pada dasarnya cormus terdapat subang
tempat tumbuhnya akar sedangkan di bagian atasnya (ujung) terdapat mata tunas.
Contoh: bunga dahlia, gladiol.
umbi akar dahlia
3. Bulb (umbi lapis)
Bahan tanam yang terdiri dari suatu
batang yang pipih dan pendek berbentuk cawan dikelilingi sisik yang merupakan
struktur seperti daun berdaging, sisik ini menutupi tunas (titik tumbuh).
Contoh: bawang, tulip.
umbi lapis bawang merah
4. Tuber (umbi batang)
umbi kentang
Batang yang mempunyai daging tebal yang
terdapat di dalam tanah dan mengandung beberapa mata tunas. Contoh: kentang,
talas.
tanaman kentang
5. Rhizome
Akar rimpang yang memiliki mata tunas
baru dan tiap mata tunas akan membengkok sebagai cadangan energi. Contohnya:
jahe, kunyit, temu lawak dll.
rhizome (rimpang) kunyit
rhizome (rimpang) temulawak
6. Anakan
Hasil pembiakan vegetatif induk yang
berkembang sendiri yang tumbuh di dekat tanaman induk. Contoh: sansiviera,
bambu, pisang, dll.
Macam-macam perbanyakan vegetatif buatan tanpa perbaikan sifat :
tunas bambu (rebung) |
tunas anakan pisang
7. Tunas adventif
Tunas
adventif adalah tunas yang tumbuh tidak pada ujung batang atau ketiak daun,
tetapi tumbuh pada bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada
akar dan daun. Pada tepi daun
yang telah tua akan tumbuh akar dan tunas. Jika daun tersebut jatuh ke tanah,
maka akan tumbuh tumbuhan baru.
Contoh: cocor bebek, sukun, cemara, dan kesemek.
Macam-macam perbanyakan vegetatif buatan tanpa perbaikan sifat :
- Cangkok
- Stek
Macam-macam perbanyakan vegetatif
buatan dengan perbaikan sifat:
Macam-macam grafting :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar