Adenium
tergolong ke dalam tanaman dikotil atau tanaman dengan biji berkeping dua, akar
dan batangnya memiliki kambium, batang
bercabang-cabang, berakar tunggang, bagian-bagian bunga berjumlah 5 (pentamer).
Semua sel dalam batang adenium adalah sel hidup atau meristematik, dengan kandungan air yang sangat besar, yang juga sebagai cadangan untuk kehidupannya. Itulah mengapa, tanaman adenium mampu tumbuh di daerah yang sangat kering. Adenium berasal dari daerah gurun pasir yang kering, dari daratan afrika. Sebutannya disana adalah Mawar Padang Pasir. Karena berasal dari daerah kering, tanaman ini lebih menyukai kondisi media yang kering dibanding terlalu basah.
Akar
adenium yang membesar seperti umbi adalah tempat menyimpan air. Akar yang
membesar ini bila dimunculkan diatas tanah akan membentuk kesan unik seperti
bonsai. Sedangkan batangnya lunak tidak berkayu, namun dapat membesar.
Tunas-tunas
samping dapat tumbuh dari mata tunas pada batang atau bekas daun yang gugur.
Mata tunas samping tersebut akan berfungsi (tumbuh) apabila pucuk atas tanaman
dipotong. Hal inilah yang dilakukan orang pada saat mempruning atau memangkas,
untuk mendapatkan cabang dan daun baru serta agar bunga yang akan muncul
nantinya lebih serempak.
PERBANYAKAN
ADENIUM
Adenium
dapat diperbanyak dengan biji (biasa disebut sebagai pembiakan secara kawin),
dan perbanyakan secara tidak kawin seperti setek, sambung/grafting, cangkok dan
okulasi.
Biji
adalah hasil penyerbukan antara bunga jantan dengan bunga betina, yang
selanjutnya menghasilkan buah dan biji. Dalam satu buah yang normal (buah
adenium biasa disebut sebagai seedpod), akan terdapat antara 50 sampai 100 biji
adenium. Setelah matang, biji dapat ditanam untuk menghasilkan tanaman baru.
Pembiakan dari biji, akan menghasilkan tanaman dengan umbi dan pangkal batang
cepat besar, namun pembiakan ini menghasilkan anakan yang memiliki
karakter/sifat yang lain dari induknya, sehingga tidak bisa diharapkan untuk
mendapatkan keturunan yang identik.
Pembiakan
tanpa kawin (setek, grafting, cangkok dan okulasi), adalah cara pembiakan yang
akan menghasilkan tanaman yang sama persis secara genetik dengan induknya.
Pembiakan dengan cara tersebut, biasa dilakukan orang untuk memperbanyak suatu
varietas secara mudah dan cepat. Setek dan cangkok, adalah perbanyakan untuk
secepatnya mendapatkan tanaman dengan tajuk yang lebat, tetapi cara ini tidak
cepat menghasilkan caudex atau bonggol yang besar dan indah. Untuk menghasilkan
tanaman adenium dengan caudex atau bonggol yang besar dan indah, serta
menghasilkan tajuk yang identik dengan induknya, maka ditempuh dua cara
perbanyakan, yaitu perbanyakan dari biji untuk menghasilkan tanaman dengan
bonggol yang indah, dan selanjutnya dilakukan cara grafting untuk mendapatkan
tajuk tanaman yang identik sifat atau karakteristiknya dengan induk yang
dikehendaki.
Biji
disemai untuk menghasilkan tanaman yang berbonggol indah. Setelah berumur 8-12
bulan, tanaman sudah siap untuk disambung batang atasnya. Sebelum memulai
grafting, dipersiapkan alat dan bahan sebagai berikut:
1. Pisau untuk menggrafting.
Gunakan pisau yang tajam dan tipis, dengan panjang pisau 8-12 cm. Pisau yang
paling mudah dicari adalah pisau cutter, namun pisau ini cepat tumpul, dan
hanya bisa digunakan beberapa kali saja, karena tidak bisa diasah atau
ditajamkan kembali. Pisau yang lazim digunakan untuk menggrafting adenium
adalah jenis pisau stainless, misalnya merek victorinoc.
2. Plastik untuk mengikat bidang
sambungan/grafting. Bisa menggunakan selotip transparan, atau menggunakan
plastik PE yang tipis, dan diiris selebar 2 cm.
3. Plastik penutup bidang
sambung/grafting, bisa menggunakan plastik PE dengan ukuran yang disesuaikan
dengan besar kecilnya bidang sambung. Untuk penyambungan dengan batang bawah
berdiameter 1-2 cm, gunakan plastik PE ukuran 8x12 cm.
4. Label, tali label dan pensil.
Label digunakan untuk menuliskan informasi tentang jenis/varietas yang
disambung. Bisa ditambahkan tentang data tanggal penyambungan, untuk memberikan
kepastian kapan plastik penutup hasil penyambungan boleh dibuka.
5. Tanaman yang akan digrafting.
Untuk batang bawah, pilih tanaman yang sehat, ditandai dengan bonggol dan
batang yang keras, berwarna hijau tua, dan bidang grafting memiliki ukuran
diameter batang lebih besar atau sama dengan entress atau batang atas. Bila
dipotong, batang berwarna putih tidak ada bintik coklat atau hitam, dan
bergetah dengan warna getah bening ataupun putih. Sedangkan batang atas, pilih
yang sehat, tua (ditandai dengan warna hijau tua, keras, ukuran umumnya
berdiameter minimal 0,5 cm). Pilih
batang yang akan disambung yang memenuhi sarat yang baik tanaman sehat
tidak ada penyakit dan umur batang bawah
berumur 1 bulan
Beberapa cara sambung/grafting adalah sebagai berikut:
Beberapa cara sambung/grafting adalah sebagai berikut:
A.
Penyambungan (Grafting) Bentuk V
Grafting V
adalah cara grafting yang paling aman, karena bidang perekatan antara batang
atas dan batang bawah cukup besar, dan kedua batang dengan mudah dapat menyatu
dan tidak mudah lepas. Tata cara pengerjaannya adalah sebagai berikut:
1. Persiapkan semua alat dan
bahan untuk grafting
2. Entress atau batang atas, daunnya
dibuang, disisakan pangkal tangkai daun sekitar 1 milimeter dari batang.
3. Potong batang bawah secara
horisontal, lurus, dan usahakan pemotongan sekali tebas langsung putus.
4. Buatlah sayatan berbentuk
huruf V pada batang bawah dimulai dari tempat hasil potongan horisontal.
5. Buat potongan huruf V terbalik
untuk entrees atau batang atas, kemudian potong bagian atasnya sehingga entress
berukuran panjang 2-3 cm, dan terdapat beberapa ruas.
6. Rekatkan batang atas pada
batang bawah mengikuti alur huruf V. Pastikan bahwa kedua potongan huruf V
sebidang sehingga ketika direkatkan, tidak ada rongga.
7. Ikat bidang sambungan dengan
plastik pengikat, dan ditutup dengan plastik penutup.
8. Kalungkan label yang berisi
informasi nama jenis entrees, serta tanggal pelaksanaan penyambungan.
Selanjutnya letakkan pada rak yang sesuai, ditempat terbuka, dan lakukan
penyiraman pada media tanam 1-2 hari sekali.
9. 2 (dua) minggu setelah
penyambungan, buka plastik penutup. Sedangkan plastik pengikat masih dibiarkan
menempel. Plastik pengikat dapat dibuka setelah 3-4 bulan. Keberhasilan
ditandai dengan munculnya tunas dari ruas batang atas, sekitar 2-3 milimeter
saat penyambungan telah 2 minggu. Selanjutnya tanaman yang sehat, akan berbunga
setelah 2-3 bulan dari saat penyambungan.
Sambung sisip biasa dilakukan apabila batang bawah yang akan disambung, ukurannya lebih dari 2 x lipat diameternya dibandingkan dengan batang atas. Bisa saja jika terjadi hal seperti itu, batang bawah dibuat sayatan bentuk V seperti biasanya, tetapi batang atas yang dimasukkan di sayatan tersebut bisa dua atau tiga batang, yaitu di pinggir kiri, tengah dan di kanan. Hal itu bisa dilakukan dengan mudah pada penyambungan adenium, karena adenium tidak memiliki kambium dan semua sel adalah sel hidup atau meristematik, sehingga semua bidang dapat digunakan untuk areal sambungan, tidak seperti tanaman berkayu, yang jika disambung, maka kambium harus ketemu dengan kambium.
Namun demikian, sambung dengan
huruf V dengan beberapa entrees yang dimasukkan pada satu batang bawah, akan
mengurangi keindahan hasil akhirnya. Oleh karena itu, apabila batang bawah
berukuran jauh lebih besar dibanding batang atas atau entrees, maka biasa
dilakukan dengan cara sambung sisip, yaitu batang bawah dibuat piramida
terbalik dari bagian pinggir batang hingga sesuai ketebalan batang atas. Satu
batang bawah bisa disisipi hingga lebih dari dua entress di seputar lingkar
luar batangnya.
Sambung sisip akan menghasilkan
tanaman yang lebih indah karena seakan-akan batang bawah mengeluarkan cabang di
bekas potongan batang.
Penyambungan satu mata, adalah
salah satu cara untuk efisiensi, yaitu untuk memperbanyak tanaman secara cepat,
dengan keterbatasan entrees yang dimiliki. Batang bawah yang akan
digunakan, tetap harus dipotong batangnya, untuk menghindari dominansi apikal
atau dominannya pertumbuhan batang utama. Urutan kerjanya adalah sebagai
berikut:
1. Siapkan batang atas. Usahakan
batang atas tetap memiliki daun (daun tidak dipotong). Kecuali jika mata tunas
memang sudah tidak berdaun lagi.
2. Potong root stock atau batang
bawah, kira-kira 2-3 cm diatas bonggolnya.
3. Kupas pinggir batang bawah,
membentuk angka 7 terbalik.
4. Potong batang atas satu mata
(bersama daunnya), Sesuai bidang angka 7 terbalik di batang bawah
5. Rekatkan entrees pada batang
bawah, dan ikat dengan tali plastik. Pastikan mata tunas tidak ikut terikat.
Selanjutnya bidang penyambungan ditutup plastik, dan diberi label mengenai
varietas dan tanggal penyambungan.
6. Dua minggu sejak proses, tunas
mulai muncul dari entrees. Jika muncul tunas dari batang bawah, segera dibuang
sebelum tumbuh membesar, karena akan mengurangi kecepatan tumbuh tunas dari
entrees.
D.
Penyambungan (Grafting) Bentuk Silinder (Cincin) Ala Vietnam
Penyambungan ala vietnam,
dinamakan demikian karena teknologi tersebut mula-mula ditemukan dan biasa
dilakukan oleh para petani di vietnam. Penyambungan ini adalah cara yang
paling mudah untuk para pemula, karena tidak perlu mengasah kemampuan untuk memotong
bentuk huruf V atau angka 7 terbalik, antara batang atas dan batang bawah
secara identik, tetapi hanya memotong secara horisontal baik batang atas maupun
batang bawah.
Salah satu
kelemahannya adalah, cara sambung ini tidak bisa digunakan apabila batang atas
terlalu kecil atau terlalu muda, serta tidak bisa dilakukan untuk entrees
bagian teratas (meristem). Kaitan utamanya adalah karena untuk kasus tersebut,
tidak mudah melakukan pengikatan batang atas dengan batang bawah.
Cara kerja penyambungan ala vietnam
adalah sebagai berikut:
Siapkan semua perlengkapan (sama
seperti cara penyambungan lainnya).
1. Potong batang bawah secara
horizontal, sekitar 2-3 cm diatas bonggolnya.
2. Buat ikatan di batang bawah
dengan tali plastik sebagai persiapan untuk mengikat batang atas.
3. Potong batang atas secara
horizontal (sebidang batang bawah), kemudian potong pula bagian atasnya,
sehingga entrees menjadi sebuah potongan silinder, dengan tinggi 1-2 cm.
4. Rekatkan silinder batang atas
tersebut pada batang bawah, kemudian tali plastik yang telah terikat pada
batang bawah, diikatkan pada batang atas melewati bagian atas silinder secara
saling silang, dan diikatkan kembali pada batang bawah.
5. Tutup bidang penyambungan,
berikan label.
6. dua minggu sejak penyambungan,
tunas mulai tumbuh. Pada tahap ini, biarkan plastik ikatan tetap terikat kuat,
sampai 1-2 bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar